TUGAS BAHASA
INDONESIA
TENTANG
BAHASA
SEBAGAI ALAT KOMUNIKASI
![]() |
|||||
![]() |
![]() |
||||
Setiawan ndox
XI IPA2
SMU Muhammadiyah 2 Mayong
TP. 1989/1999
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada
Tuhan penulis panjatkan ,yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada
kita semua yang berupa ilmu dan amal. Dan berkat Rahmat dan Hidayah-Nya pula,
penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah
Bahasa Indonesia tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis
ilmiah ini tidak akan tuntas tanpa
adanya bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih terdapat banyak terdapat banyak
kekurangan. Akhirnya, kritik, saran, dan masukan yang membangun sangat penulis
butuhkan untuk dijadikan pedoman dalam penulisan ke arah yang lebih baik lagi.
Semoga karya tulis ilmiah ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
Pasir Utama, 2 desember 2013.
Penulis,
DAFTAR ISI
Kata Pengantar….. …………………………………………………..……………. i
Daftar isi ……………………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………..............…………….
1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………...........……………. 1
1.3 Tujuan Pembelajaran ………………………………..........…………..
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bahasa ………………………………………...........………
3
2.2 Macam macam Bahasa ……………………………….........………….
4
2.3 Bahasa Negara …………………………………………...........…………
6
2.4 Tujuan Mempelajari Bahasa …………………….......………………. 8
2.5 Ragam Bahasa ………………………………………...........…………….
8
BAB III PENUTUP
Kesimpulan………………………………………………………………………….. .11
Saran………………………………………………………….........……………….. .11
Daftar Pustaka ……………………………………………………….....……….. 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa merupakan komponen terpenting dalam kehidupan
manusia. Manusia tidak akan bisa melanjutkan kelangsungan hidup mereka dengan
baik dan teratur tanpa adanya bahasa. Mereka tidak bisa berinteraksi dengan
mudah dan baik jika mereka tidak menguasai bahasa antara satu sama lain dan
dengan tidak adanya kesinambungan tersebut mereka juga tidak dapat menangkap
ekspresi kejiwaan maupun keinginan yang diutarakan oleh lawan komunikasinya.
Hal ini juga yang menyebabkan adanya sekat dan kurang terkaitnya emosional satu
sama lain.
Bisa dikatakan bahwa bahasa sebagai salah satu kebutuhan
primer yang mempunyai peran sebagai pengatur sirkulasi kelanjutan hidup.
Bahkan, bahasa juga dapat dikategorikan sebagai senjata yang paling ampuh untuk
membentengi diri dan negeri dari ancaman-ancaman perpecahan.
Di era globalisasi saat ini penggunaan bahasa sebagai media
komunikasi sangatlah terpengaruh oleh laju perkembangan teknologi dan
informasi. Terdapat dua pengaruh pada bahasa setelah terkontaminasi
dengan adanya laju teknologi dan informasi yang sangat cepat yaitu pengaruh
positif dan pengaruh negatif. Adapun pengaruh positif yang dapat diperoleh
adalah dimana media teknologi informasi sangat memperlancar hubungan komunikasi
antar sesama. Mereka dapat menyampaikan segala komunikasi jarak jauh maupun
jarak dekat dengan sangat praktis dan efisien. Di pandang dari sisi lain,
kemajuan teknologi dan cepatnya akses informasi juga mempunyai dampak negatif
yang sangat mempengaruhi kelangsungan dari bahasa yang telah kita miliki dan
kita sepakati untuk menjadi bahasa pemersatu bangsa serta tanah air yaitu
bahasa indonesia. Dapat kita ketahui barsama bahwa, sekarang ini banyak bahasa
pergaulan yang sangat berbeda dengan kaidah-kaidah kebahasaan. Dengan
menurunnya kemampuan berbahasa masyarakat bangsa ini, secara tidak langsung
juga akan mengurangi rasa nasionalisme yang tertanam pada diri mereka. Sehingga
benteng perahanan yang selama ini terbangun kukuh akan lebih mudah untuk
diporak-porandakan oleh musuh.
Maka dari itu, dalam kesempatan kali ini kami akan
memaparkan suatu pembahasan yang berjudul ” Bahasa Indonesia Sebagai Media
Komunikasi” yang didalamnya akan mencakup tentang pengertian bahasa,
macam-macam bahasa serta hal-hal lain yang berkaitan dengan kebahasaan. Dan
untuk pembahasan yang lebih mendetail, akan diulas secara terperinci dalam bab
pembahasan.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam suatu karangan ilmiah haruslah disusun secara
sistematis dan runtut sesuai dengan ketentuan yang ada. Maka dari itu perlu
untuk menyusun suatu rumusan masalah yang menjadi batu pijakan untuk pembahasan
pada makalah ini. Adapun rumusan masalah tersebut ialah sebagai berikut:
- Apa yang dimaksud dengan Bahasa Indonesia ?
- Jelaskan yang termasuk dalam macam-macam bahasa ?
- Apa maksud dari bahasa negara ?
- Apa tujuan dari mempelajari bahasa ?
- Apa yang dimaksud dengan ragam bahasa dan yang terkait dengannya ?
1.3 Tujuan Pembelajaran
Adanya suatu diskusi dalam kelas yang kita lakukan sudah
barang tentu semuanya mempunyai tujuan masing-masing dan boleh jadi tujuan
tersebut berbada ataupun sama. Sedang pembelajaran pada saat ini yaitu dengan
judul “ Bahasa Indonesia Sebagai Media Komunikasi” mempunyai beberapa tujuan
diantaranya adalah :
- Dapat mengetahui makna dari Bahasa Indonesia secara terperinci
- Dapat memahami macam-macam bahasa yang ada pada saat ini
- Dapat memaparkan maksud dari bahasa negara
- Dapat memperoleh pengetahuan tentang tujuan mempelajari bahasa
- Dapat membuka cakrawala pengetahuan berkenaan dengan ragam bahasa
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bahasa
Menurut Gorys Keraf (2004 : 1), bahasa adalah alat
komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh
alat ucap manusia. Ketika anggota masyarakat menginginkan untuk berkomunikasi
dengan sesamanya, maka orang tersebut akan menggunakan suatu bahasa yang sudah
biasa digunakannya untuk menyampaikan sesuatu informasi. Pada umumnya
bahasa-bahasa tersebut dapat berbeda antara satu daerah dengan daerah yang
lain, hal ini dapat dikarenakan adanya perbedaan kultur, lingkungan dan
kebiasaan yang mereka miliki. Mungkin asumsi beberapa orang berpendapat bahwa
tidak hanya bahasa saja yang dapat dijadikan sebagai media komunikasi. Mereka
menunjukkan bahwa terdapat dua orang atau lebih yang mengadakan komunikasi
dengan mempergunakan cara-cara tertentu yang telah disepakati bersama. Mereka
memakai beberapa alat ataupun media untuk menyampaikan suatu kabar yang memang
ingin diinformasikan kepada pihak lain dengan menggunakan lukisan-lukisan, asap
api, bunyi gendang atau tong-tong dan sebagainya.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), bahasa adalah
sistem lambang bunyi yang arbiter, yang dipergunakan oleh sekelompok masyarakat
untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Dilihat dari
pengertian yang ada dalam kamus tersebut, dapat difahami bahwa bahasa juga
dapat berfungsi sebagai lambang bunyi sebagai mana not yang ada pada nada, akan
tetapi fungsi atau manfaat yang diberikan sangatlah berbeda antara keduanya.
Bunyi yang dihasilkan oleh bahasa dipreoritaskan untuk menyampaikan suatu
informasi serta lebih menitik beratkan pada kepadatan isinya bukan pada fungsi
estetika yang dihasilkannya.
Bahasa adalah sistem simbol dan tanda. Yang dimaksud dengan
sistem simbol adalah hubungan simbol dengan makna yang bersifat konvensional.
Sedangkan yang dimaksud dengan sistem tanda adalah bahwa hubungan tanda dan
makna bukan konvensional tetapi ditentukan oleh sifat atau ciri tertentu yang
dimiliki benda atau situasi yang dimaksud.
Dari beberapa definisi yang telah dipaparkan di atas maka
dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang dapat
disampaikan melalui lisan, tulisan maupun media lain yang sudah disepakati oleh
pihak yang berkomunikasi. Bahasa yang disampaikan melalui lisan dapat disebut
dengan bahasa primer sedangkan bahasa yang diutarakan dengan menggunakan selain
lisan disebut dengan bahasa sekunder.
Adapun pengertian dari berkomunikasi melalui lisan yaitu
berkomunikasi dengan menggunakan suatu simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat
ucap manusia yang memiliki ciri khas tersendiri yang dapat berbada makna ketika
diucapkan oleh orang dan kondisi yang berbeda . Suatu simbol bisa terdengar
sama di telinga kita tapi memiliki makna yang sangat jauh berbeda. Misalnya
kata ’sarang’ dalam Bahasa Korea yang memiliki arti cinta, dalam Bahasa
Indonesia artinya adalah tempat tinggal burung atau binatang-binatang lain.
Sedang pengertian dari tulisan adalah susunan dari simbol (huruf) yang
dirangkai menjadi kata bermakna dan dituliskan. Bahasa lisan lebih ekspresif.
Mimik, ekspresi wajah, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu
untuk mendukung komunikasi yang dilakukannya.
2.2 Macam Macam Bahasa
Dalam keberadaannya, Indonesia terkenal sebagai sebuah negara yang mempunyai
keberagaman tingkat tinggi. Didalam tubuh bangsa indonesia yang terdiri dari
deretan pulau-pulau, saling sambung menyambung dari Sabang sampai Merauke
terdapat banyak suku bangsa dan ras berbeda antara satu sama lain. Perbedaan
ini dapat disebabkan dari lingkungan hidup dan kebiasaan yang dilakukan oleh
orang-orang tersebut. Setelah diamati dan dicermati perbedaan-perbedaan ini
juga terjadi pada ranah kebahasaan yang ada, setiap daerah rata-rata
mempunyai bahasa daerahnya masing-masing, satu propinsipun kadang mempunyai
lebih dari lima bahasa yang digunakan masyarakatnya untuk berkomunikasi dan hal
inilah yang menjadikan indonesia terkenal dengan kemajemukannya.
Di daerah-daerah yang ada di Indonesia, masyarakat yang ada disana tidak hanya
menggunakan satu bahasa saja, melainkan menggunakan beberapa bahasa yang
berbeda satu daerah dengan daerah yang lain dan bisa jadi walaupun mereka
sama-sama orang yang notabenenya adalah penduduk yang tinggal menetap dalam
satu pulau atau provinsi bisa jadi tidak faham dengan penyampaian lawan bicara
dari daerah yang berbeda dalam satu pulau atau provinsi tersbut.
Dalam bab macam-macam bahasa ini, akan disebutkan macam bahasa yang ada dan
digunakan oleh masyarakat-masyarakat yang ada di Indonesia ini. Adapun macam
bahasa dapat diklasifikasikan menurut daerah dimana bahasa itu digunakan,
karena pada umumnya suatu daerah yang telah mempunyai otonom dan kebudayaan
sendiri, ia juga akan cenderung mempunyai bahasa dan logat yang berciri khas
dan berbeda dari pada yang lain.
Pengklasifikasian menurut daerah, pengguna bahasa ini terbagi menjadi 7
kelas yaitu : macam bahasa yang digunakan di daerah Sumatra, macam bahasa yang
dipergunakan di derah Maluku, macam bahasa yang dipergunakan di daerah
Sulawesi, macam bahasa yang digunakan di daerah Kalimantan, bahasa yang
digunakan di daerah Jawa, macam bahasa yang digunakan di daerah Bali dan macam
bahasa yang dipergunakan oleh masyarakat Indonesia yang berada di daerah Nusa
Tenggara baik barat maupun timur.
2.2.1 Macam bahasa
di Sumatra
Adapun bahasa yang digunakan di daereh Sumatra tidak kurang dari 20 bahasa yang
digunakan untuk salimg tukar infirmasi dan untuk berkomunikasi. Adapun bahasa
tersebut di antaranya adalah :
- Simulu 12. Simulur
- Sikule 13. Riau
- Rejang Lebong 14. Pak-Pak
- Orang Laut 15. Nias
- Minangkabau 16. Mentawai
- Melayu 17. Mandailing
- Lom 18. Lampung
- Kubu 19. Karo
- Gayo 20. Enggano
- Batak 21. Angkola
- Aceh 22. Alas
2.2.2 Macam bahasa di daerah Maluku
Di daerah Maluku sendiri terdapat pemilahan macam bahasa yang digunakan sebagai
media berkomunikasi yang dikarenakan adanya perbedaan pemakaian bahasa yang
ada.
Di Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur juga menggunakan bahasa yang
bermacam-macam, diantara bahasa yang digunakan oleh kebanyakan masyarakat yang
bermukim dan berdomisili disana adalah :
- Rote
- Roma
- Pantar
- Leti
- Lain
- Kroe
- Kaisar
- Kai
- Kadang
- Helo
- Goram
- Geloli
- Buru
- Belu
- Banda
- Aru
- Ambelan
- Alor
Sedangkan daerah Maluku daerah sekitar suli bacan mempunyai bahasa yang berbeda
dengan Maluku daerah ambon timur. Bahasa yang sering digunakan oleh masyarakat
yang berdomisili di daerah ini adalah :
- Taliabo
- Sula
- Bacan
2.2.3 Macam bahasa
di daerah Sulawesi
Beralih pada bahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat yang
ada wilayah Sulawesi. Sebagaimana pembagian macam bahasa yang ada di wilayah
Sumatra, bahasa yang digunakan sebagai media komunikasi juga bervariasi tidak
monoton menggunakan satu bahasa saja. Bahasa yang digunakan di wilayah Sulawesi
adalah :
- Toraja
- Napu
- Pilpikoro
2.2.4 Macam bahasa di daerah Kalimantan
Masyarakat yang menetap di daerah yang berada di Pulau Kalimantan menggunakan
bahasa yang bermacam-macam. Macam-macam bahasa yang difungsikan sebagai media
komunikasi oleh masyarakat Kalimantan adalah :
- Klemautan 3. Kenya
- Kayan 4. Iban
2.2.5 Macam bahasa
yang digunakan di daerah Jawa
Sebagaimana yang kita ketahui bersama di Pulau Jawa juga terdapat macam-macam
bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat yang tinggal di jawa.
Diantara macam bahasa yang digunakan adalah :
- Sunda 3. Jawa
- Madura
2.2.6 Macam bahasa
yang digunakan didaerah Nusa Tenggara
Sebagaimana yang ada di daerah
Maluku, nusa tenggara juga mempunyai pembagian yang lebih spesifik. Nusa
tenggara seperti yang telah diketahui bahwa daerah ini terbagi menjadi dua
yaitu Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Adapun macam-macam bahasa yang sebagai media komunikasi oleh kebanyakan orang
yang hidup dan melakukan interaksi didaerah Nusa Tenggara Barat adalah sebagai
berikut :
- Sumba
- Sasak
Sedangkan bahasa yang difungsikan oleh masyarakat Nusa Tenggara Timur sebagai
media komunikasi adalah :
- Sasak 3. Sumbawa
- Timor
2.2.7 Macam bahasa
yang dipergunakan di daerah Bali
Pulau Bali yang terkenal sebagai pulau dewata pun juga mempunyai macam bahasa
yang biasa digunakan untuk menjalin komunikasi antar sesamanya. Adapun bahasa
yang sering digunakan berkomunikasi oleh masyarakat pulau dewata ini adalah
bahasa sasak yang juga digunakan oleh orang-orang nusa tenggara. Jika dilakukan
pengamatan, maka akan ditarik kesimpulan bahwa letak geografis dan lingkungan
juga sangat berpengaruh pada perkembangan bahasa. Jika daerah tersebut letaknya
tidak terlalu jauh, maka perbedaan bahasa mereka juga tidak akan terlalu
jauh.
Sebagai negara yang mempunyai keberagaman yang sangat banyak hususnya pada
ranah bahasa, tidak dapat dipungkiri lagi akan banyak perbedaan yang ada
sehingga dapat menyebabkan perpecahan antar daerah, ras ataupun suku yang ada
di negara indonesia ini. Untuk mengantisipasi adanya perpecahan yang disebabkan
oleh banyaknya perbedaan macam bahasa, sudah barang tentu seluruh masyarakat
Indonesia untuk mempelajari dan menguasai bahasa pemersatu yaitu bahasa
Indonesia.
2.3 Bahasa Negara
Suatu negara yang sudah merdeka dan tengah menjalankan kepemerintahannya
pastilah memerlukan suatu bahasa untuk berkomunikasi dengan pihak dalam maupun
pihak luar. Negara juga pasti memiliki bahasa yang wajib digunakan oleh
masyarakatnya untuk berkomunikasi. Sehingga walaupun orang yang berkomunikasi
tersebut berasal dari daerah atau suku yang berbeda, akan tetapi mereka tetap
dapat dipersatukan dalam hal tukar informasi. Dan biasanya bahasa yang
digunakan sebagai bahasa pemersatu ini disebut sebagai bahasa negara ataupun
bahasa nasional.
Herman RN(2006:1) Tidak dapat dipungkiri lagi bahwasanya bahasa nasional dan
bahasa negara di Indonesia adalah Bahasa Indonesia. Kedua kedudukan tersebut
sangatlah penting dan harus terpenuhi fungsinya. Jika ada salah satu yang tidak
terpenuhi maka fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu akan pudar dan
akan sirna. Hal yang demikian inilah yang sangat menghawatirkan bangsa ini
karena akan timbul perpecahan dimana-mana dan benteng pertahanan terkuat Negara
Indonesia akan mudah diruntuhkan oleh lawan.
Walaupun bahasa negara dan bahasa nasional Negara Indonesia sama yaitu bahasa
Indonesia, menurut beliau kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dan
sebagai bahasa nasional memiliki fungsi yang berbeda.dan dalam pembahasan ini
akan lebih ditekankan pada pembahasan Bahasa Indonesia yang berkedudukan dan
berfungsi sebagai bahasa negara.
Di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, Bahasa
Indonesia berfungsi sebagai :
- Bahasa resmi kenegaraan
- Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan
- Alat perhubungan di tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelksanaan pembangunan
- Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi (e. zaenal arifin, 2008:13)
Sebagaimana fungsi pertama bahasa
indonesia sebagai bahasa negara yaitu berfungsi sebagai bahasa resmi
kenegaraan, Bahasa Indonesia sangat berperan aktif dalam event-event
penting yang diadakan oleh bangsa ini baik event upacara, perjanjian
atau pembaiatan, pidato serta acara-acara lain yang lebih bersifat resmi dan
formal.
Dalam pembelajaran yang ada di Indonesia, tidak
diperbolehkan bagi para tenaga pendidik maupun peserta didik untuk menggunakan
bahasa selain Bahasa Indonesia kecuali pada materi-materi kebahasaan yang
memang ada tuntutan untuk memakai bahasa asing atau bahasa daerah. Terdapat
manfaat yang dapat di ambil dari ketetapan ini, ketika ada tenaga pengajar
maupun peserta didik dari luar daerah dimana mereka melangsungkan proses
belajar mengajar mereka akan dapat memahami materi yang disampaikan ketika
materi tersebut disanpaikan dengan menggunakan Bahasa Indonesia.
Dalam fungsinya sebagai alat perhubungan
di tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelksanaan pembangunan,
Bahasa Indonesia bukan hanya mempunyai fungsi sebagai penghubung antar suku
ataupun ras. Akan tetapi, dalam hal ini lebih difokuskan sebagai media
komunikasi antara masyarakat dengan pihak pemerintahan. Dengan terciptanya
komunikasi yang sehat dan baik, maka pembangunan negeri ini akan mudah
terealisasikan sebagaimana yang telah direncanakan.
Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan
dan teknologi merupakan fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara
berpengertian bahwasanya Bahasa Indonesia adalah bahasa yang dapat menciptakan
jati diri bangsa yang akan membedakan dengan bangsa lain. Budaya Indonesia yang
berkembang berdampingan dengan bahasa Indonesia pun akan turut menjadi budaya
yang mempunyai keunikan dan cirri khas tersendiri.
2.4 Tujuan Mempelajari Bahasa
Dalam setiap mempelajari suatu ilmu, setiap
manusia pastilah mempunyai suatu tujuan tertentu. Walaupun boleh jadi tujuan
ahir yang diinginkan antara satu individu dengan individu yang lainnya akan
berbeda. Begitu juga dengan tujuan orang-orng yang berkenan untuk mempelajari
bahasa, pastilah mereka juga mempunyai motif tertentu yang melatar
belakanginya.
Walaupun pasti ada tujuan-tujuan yang tidak
senada, akan tetapi dalam mempelajari bahasa terdapat tujuan-tujuan yang
bersifat umum. Yaitu dengan kita belajar bahasa, kita ingin apa-apa yang kita
sampaikan dapat dimengerti dan difahami oleh lawan komunikasi kita. Karena,
ketika bahasa kita tidak dapat mengundang pemahaman dari lawan komunikasi maka
kita akan menerima respon yang kurang baik selain itu bahasa yang kuang baik
dan benar akan dapat menimbulkan kesalahfahaman yang bisa berakibat fatal.
Sebagaimana yang telah dikatakan oleh Gorys Keraf (2004 : 8) bahwa seorang yang
belum mahir berbahasa akan menemukan kesulitan-kesulitan, karena apa yang
dipikirkan atau dimaksudkan tidak akan bisa terlahir sempurna kepada orang lain.
Selain untuk memahamkan orang lain tujuan
mempelajari bahasa adalah untuk dapat menggelar dan mengembangkan
potensi-potensi pribadi yang ada pada diri kita. Dengan penguasaan bahasa yang
baik dan benar, akan dapat lebih mudah mencari relasi dalam segala hal.
Ada salah satu tujuan terpenting yang harus
kita canangkan ketika kita mempelajari bahasa. Tujuan tersebut ialah kemahiran
bahasa. Menurut penuturan Gorys Keraf (2004:1) kemahiran bahasa akan
mendatangkan keuntungan bagi masyarakat, bila ia digunakan sebagai alat
komunikasi yang baik terhadap sesama masyarakat, bila ia memungkinkan kita
untuk mengembangkan kesanggupan kita untuk dapat mempengaruhi orang lain dalam
mengembangkan kontrol social yang diingankan.
2.5 Ragam Bahasa
Ragam bahasa adalah pembagian bahasa yang ditinjau dari bagaimana cara
bahasa itu diutarakan oleh orang yang melakukan komunikasi. Lamuddin Finoza
(2002:3) memaparkan bahwa ragam bahasa menjadi sangat banyak jumlahnya karena
pemilihan corak bahasa yang dipakai seseorang untuk mengomunikasikan sesuatu
bergantung kepada tiga hal berikut ini:
- Cara berkomunikasi : lisan atau tulisan
- Cara pandang penutur terhadap mitra komunikasinya
- Topik yang dibicarakan/dituluskan
Dengan berdasar pada pemaparan yang disampaikan oleh Lamuddin tersebut, dapat
diketahui bahwa ada tiga klasifikasi ragam bahasa yang terdapat dalam bahasa
Indonesia. Adapun klasifikasi ragam bahasa itu adalah :
- Ragam bahasa berdasarkan cara komunikasi
1) Ragam lisan
2) Ragam tulisan
2. Ragam
bahasa berdasarkan cara pandang penutur
1) Ragam dialek
2) Ragam idealek
3) Ragam Sosialek
3. Ragam
bahasa berdasarkan situasi
1) Ragam terpelajar
2) Ragam resmi
3) Ragam tidak resmi
4) Ragam bahasa berdasarkan
topik pembicaraan
1) Ragam hukum
2) Ragam bisnis
3) Ragam sastra
4) Ragam kedokteran
5) dsb.(lomuddin finoza,
2002:3)
- 1. Ragam bahasa berdasarkan cara berkomunikasi
Dalam pembahasan ini yang akan dibahas terlebih dahulu
adalah ragam lisan dan ragam tulisan. Adapun perbedaan antara ragam
lisan dan ragam tulisan adalah sebagai berikut:
- Ragam lisan menghendaki adanya lawan bicara yang siap mendengarkan apa yang diucapkan oleh seseorang, sedangkan ragam tulisan tidak selalu memerlukan lawan bicara.
- Ragam lisan, unsur-unsur fungsi gramatikal seperti subjek, prediket, objek, dan keterangan tidak selalu dinyatakan dengan kata sering dinyatakan dengan gerak tubuh dan mimik muka. Sedangkan ragam tulisan, fungsi gramatikal harus dinyatakan dengan jelas agar orang membaca suatu tulisan dapat memahami isinya.
- Ragam lisan sangat terikat pada situasi, kondisi, ruang dan waktu. Suatu ragam lisan baru dapat dimengerti jika dia berada atau turut terlibat didalam situasi, kondisi, ruang dan waktu yang sama Sedangkan ragam tulisan dapat dimengerti oleh orang lain pada tempat, waktu, kondisi, ruang dan waktu yang berbeda beda.
- Ragam lisan dipengaruhi oleh tinggi-rendah, panjang-pendeknya suara. Sedangkan ragam tulis dilengkapi dengan tanda baca, huruf capital, huruf kecil atau huruf tegak dan huruf miring.(Lomudin Finoza, 1993:4)
2. Ragam
Bahasa Indonesia berdasarkan cara pandang penutur
Berdasarkan cara pandang penutur, ragam bahasa Indonesia terdiri dari ragam dialek, ragam terpelajar, ragam resmi dan ragam tak resmi.
Berdasarkan cara pandang penutur, ragam bahasa Indonesia terdiri dari ragam dialek, ragam terpelajar, ragam resmi dan ragam tak resmi.
Contoh Ragam Dialek adalah ‘Gue udah baca itu buku.’
Contoh Ragam Terpelajar adalah ‘Saya sudah membaca buku
itu.’
Contoh Ragam Resmi adalah ‘Saya sudah membaca buku itu.’
Contoh Ragam Tak Resmi adalah ‘Saya sudah baca buku itu.’
3. Ragam
Bahasa Indonesia sebagai topik pembicaraan
Berdasarkan topik pembicaraan, ragam bahasa terdiri dari ragam bahasa ilmiah, ragam hukum, ragam bisnis, ragam agama, ragam sosial, ragam kedokteran dan ragam sastra.
Berdasarkan topik pembicaraan, ragam bahasa terdiri dari ragam bahasa ilmiah, ragam hukum, ragam bisnis, ragam agama, ragam sosial, ragam kedokteran dan ragam sastra.
Ciri-ciri ragam ilmiah:
- Bahasa Indonesia ragam baku
- Penggunaan kalimat efektif
- Menghindari bentuk bahasa yang bermakna ganda
- Penggunaan kata dan istilah yang bermakna lugas dan menghindari pemakaian kata dan istilah yang bermakna kias
- Menghindari penonjolan persona dengan tujuan menjaga objektivitas isi tulisan
- Adanya keselarasan dan keruntutan antarproposisi dan antaralinea.
Contoh ragam bahasa berdasarkan topik pembicaraan:
- Ragam Hukum : Dia dihukum karena melakukan tindak pidana.
- Ragam Bisnis : Setiap pembelian di atas nilai tertentu akan diberikan diskon.
- Ragam Sastra : Cerita itu menggunakan unsur flashback.
- Ragam Kedokteran : Anak itu menderita penyakit kuorsior.
- Ragam Psokologis : Penderita autis perlu mendapatkan bimbingan yang intensif.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dengan demikian perlu dapat ditarik kesimpulan bahwa
Bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan
oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai
alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan
pikiran. Sedangkan dari makna Bahasa itu terdapat macam dan ragam bahasa yang
telah dijelaskan di atas.
Selain terdapat macam dan ragam, bahasa juga bisa sebagai
bahasa negara atau bahasa nasional. Sedangkan bahasa negara adalah suatu bahasa
yang memiliki sejenis hubungan de facto atau de jure dengan
seseirang dan mungkin melalui perluasan teritori yang mereka duduki. Sebutan
ini digunakan bermacam. Sebuah bahasa nasional bisa mewakili identitas nasional
suatu bangsa atau negara. Bahasa nasional secara alternatif bisa merupakan
sebuah penetapan yang diberikan pada satu bahasa atau lebih yang dituturkan
sebagai bahasa pertama di teritori sebuah negara.
Bahasa selain sebagai bahasa negara, bahasa juga memiliki
sebuah tujuan dari pembelajaran bahasa. Banyak orang yang belajar bahasa dengan
berbagai tujuan yang berbeda. Ada yang belajar hanya untuk mengerti, ada yang
belajar untuk memahami isi bacaan, ada yang belajar untuk dapat bercakap-cakap
dengan lancar, ada pula yang belajar untuk gengsi-gengsian, dan ada pula yang
belajar dengan berbagai tujuan khusus. Tujuan pembelajaran bahasa, menurut
Basiran adalah keterampilan komunikasi dalam berbagai konteks komunikasi.
Kemampuan yang dikembangkan adalah daya tangkap makna, peran, daya tafsir,
menilai, dan mengekspresikan diri dengan berbahasa. Kesemuanya itu
dikelompokkan menjadi kebahasaan, pemahaman, dan penggunaan.
SARAN
Demi tercapainya persatuan dalam keberagaman yang ada di
Indonesia perlu adanya kesadaran untuk menanamkan rasa nasionalisme dalam diri
sendiri. Sebagai generasi muda dan salah satu cara untuk mencapainya yaitu
dengan mempelajari bahasa Indonesia secara detail dan mendalam serta menanamkan
rasa kecintaan, kesenangan untuk mempelajari Bahasa Indonesia. Serta
menerapkanya secara baik dan benar, karena dengan menerapkan Bahasa Indonesia
secara tepat dan benar maka akan mempererat Negara Indonesia dari berbagai
ragam bahasa. Serta Bahasa Indonesia dapat mempersatukan antar sesame bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
Finoza, Lamuddin. 2002.Komposisi Bahasa Indonesia.Cetakan
ke-8. Jakarta: Diksi Insan Mulia.
Keraf, Gorys. 2004.Komposisi Sebuah Pengantar
Kemahiran Bahasa. Flores: Nusa Indah.
Arifin, E. Zaenal dan Tasai S. Amran.2009Cermat
Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:Akademika Pressindo.
Wibowo, Wahyu.2001.Manajemen Bahasa. Jakarta:
Gramedia.
Pembelajaran Bahasa Indonesia, artikel diakses
pada tanggal 14 September 2009 dari http://endonesa.wordpress.com/ajaran-pembelajaran/pembelajaran
bahasa-indonesia/ )