Wednesday, April 10, 2013

Banjir Demak-Kudus 'Tenggelamkan' 7 Desa


Warga Desa Jleper Kecamatan Mijen Demak diungsikan dengan perahu karet.(Foto: Mc. Thoriq)
KUDUS (KRjogja.com) - Banjir besar 'menenggelamkan' sedikitnya tujuh desa di wilayah Kabupaten Kudus dan Demak, Rabu (10/4). Ribuan warga dievakuasi ke tempat pengungsian. Air selain menggenangi ratusan rumah, juga merendam ratusan hektar area pertanian dan menyebabkan terputusnya arus lalu lintas Trengguli Demak menuju Jepara.

Di Kecamatan Mijen Demak, banjir menerjang lima desa yaitu Desa Mijen, Jleper, Ngelo Kulon, Pecuk dan Desa Pasir. Genangan air terus bertambah tinggi dan meluas, menyusul jebolnya tanggul yang semula 15 meter kini kian lebar menjadi lebih 50 meter. Tinggi genangan mencapai hampir 3 meter, terutama di kawasan Jleper bagian selatan. Di Dukuh Bengkal Desa Mijen ketinggian air mencapai leher orang dewasa atau sekitar 1,5 meter.

Demikian juga di Desa Ngelo Kulon, Pecuk dan Desa Pasir ketinggian rata-rata satu meter. Sedang ketinggian air di jalan raya yang menghubungkan Demak- Jepara mencapai satu meter sepanjang sekitar satu kilometer. Akibatnya, kendaraan tak bisa melintas sehingga arus lalulintas diarahkan memutar lewat Kudus yang jaraknya sedikit lebih jauh.

Sementara banjir di wilayah Kudus, Rabu malam semakin tinggi genangannya. Ratusan rumah di Dukuh Karangturi Desa Setrokalangan Kaliwungu dan Dukuh Goleng Pasuruhan Lor Jati, tergenang air setinggi lebih 1,5 meter. Genangan berasal dari air Sungai Wulan setelah tanggul kanan di Dukuh Karangturi jebol sepanjang lebih 15 meter. Hingga semalam petugas masih terus melakukan evakuasi ribuan warga ke tempat pengungsian, antara lain di Balai Desa Garung Lor Kecamatan Kaliwungu.

"Awalnya hanya jebol lima meter, terjadi sekitar pukul 05.30. Tapi karena derasnya arus sungai, tanggul jebol terkikis dan melebar menjadi 15 meter. Genangan paling parah di Dukuh Karangturi," kata Kepala BPBD Kudus, Sudiarso melalui Kasi Kesiagaan Bencana Atok Darmobroto. (Trq)


No comments:

Post a Comment