Emang nasib kita sebagai orang miskin ,apalagi yang tinggal di pinggiran.dalam segala hal kita selalu di nomor duakan/dianak tirikan,dalam postingan kali ini saya akan memberikan sedikit contoh ketidak adilan yang dirasakan oleh rakyat desa/miskin,,ini ada dua berita yang kejadianya sedikit berbarengan:
BERITA 1
INILAH.COM, Kudus - Tanggul kanan Sungai Wulan yang ada di Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Rabu dini hari jebol setelah debit air sungai setempat meningkat.
Menurut Koordinator Banjir dan Pengamanan Pantai pada Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (BPSDA) Seluna, Abdul Rokhim, di Kudus, jebolnya tanggul kanan Sungai Wulan yang ada di Desa Mijen, Kecamatan Mijen, terjadi sekitar pukul 01.00 WIB sepanjang 15 meter.
Sebelum tanggul tersebut jebol, katanya, BPSDA Seluna sudah berupaya mengantisipasi tanggul kritis yang ada di Desa Mijen dekat Jembatan Bengkal dengan penanganan darurat.
Penanganan darurat tersebut, meliputi penguatan tanggul dengan karung plastik yang diisi dengan tanah uruk. "Kami juga masih sempat mengirimkan bantuan karung plastik pada Rabu (9/4) sekitar pukul 23.00 WIB," ujarnya.
Beberapa hari sebelumnya, kata dia, tanggul tersebut juga sudah diantisipasi, karena termasuk satu dari tiga tanggul yang dinilai kritis. Masyarakat setempat sempat melakukan penanganan darurat ketika air mulai merembes masuk tanggul.
Akibat tanggul jebol itu, kata dia, permukiman warga yang tersebar di beberapa desa terkena dampak, termasuk areal pertanian. Saat ini, tambahnya, prioritas tindakan adalah evakuasi warga karena ketinggian genangan bervariasi.
"Perbaikan tanggul jebol baru bisa dilakukan setelah air sungai surut," ujarnya.
Adapun debit air Sungai Wulan pada pemantauan pertama Rabu (10/4) pukul 06.00 WIB, katanya, mencapai 1.000 meter kubik per detik, sedangkan kapasitasnya 1.100 meter kubik per detik dan diperkirakan berdampak pada sejumlah desa yakni Desa Ngelo Kulon, Pasir, Jleper, Jetak, Mijen, Pecuk, dan Rejosari.
Akibat banjir tersebut, jalur Demak-Jepara juga terendam, sehingga arus kendaraan dari arah Semarang maupun Jepara harus mencari jalur lain. [ant]
BERITA 2
TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan Indonesia (Astindo) menyatakan cukup banyak pembatalan serta pengalihan reservasi untuk penerbangan Lion Air pasca kecelakaan yang terjadi Sabtu lalu. "Sekitar 30 persen reservasi itu dibatalkan dan dialihkan," kata Ketua Bidang Ticketing Astindo, Pauline Suharno, saat dihubungiTempo, Ahad, 14 April 2013.
Ia menjelaskan, reservasi itu tidak hanya berasal dari pemesanan individual, tetapi juga dari kelompok perusahaan. Setelah Lion Air mengalami kecelakaan di Bali, kata dia, para calon penumpang mengalihkan reservasi ke maskapai lain. Namun, Pauline masih belum memiliki data rinci mengenai jumlah pembatalan yang terjadi, termasuk rute reservasi yang dibatalkan.
Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait, menyatakan salah satu pesawat dengan nomor penerbangan JT 904 dengan rute Bandung-Denpasar mengalami insiden di Bandara Ngurah Rai. "Ketika hendak mendarat, ternyata tidak sampai di landasan karena mengalami insiden," ujarnya.
Pesawat dengan nomor registrasi PK-LKS membawa 101 penumpang, terdiri atas 95 penumpang dewasa, 5 anak, dan seorang bayi. Pesawat juga membawa tujuh awak. Saat ini semua penumpang dalam keadaan selamat.
Edward mengungkapkan, pesawat Boeing 737-800 NG itu baru diterima maskapai pada Maret silam sebelum beroperasi. Dia menyatakan, pesawat diterbangkan oleh pilot bernama Ghozali, dengan jam terbang lebih dari 10 ribu jam. Ia menuturkan, Lion Air belum bisa menjawab pertanyaan mengenai penyebab kecelakaan tersebut. "Kami tidak layak menjawabnya," ujarnya. Ia pun mengatakan belum mengetahui kronologi kecelakaan itu.
Edward menjelaskan, pesawat yang diterbangkan dari Bandung pada 12.30 WIB itu sebelumnya dioperasikan juga dari Banjarmasin. "Untuk cuaca, data yang kami peroleh, ada hujan, tetapi pastinya nanti kami tunggu dari badan meteorologi," ucapnya.
kalo kita lihat dan dengar kedua berita di atas tentu agan2 mungkin tidak pernah melihat atau mendengar BERITA 1,tapi sebaliknya BERITA 2 saya yakin hampir tidak ada dari agan2 yang tidak mndengar atau melihat berita tersebut karena hampir sejak kejadian BERITA 2 baik TV nasional maupun TV swasta ,koran lokal maupun nasional semuanya meberikan pemberitaan di hampir setiap segmen berita mereka, dan pemberitaan tersebut tidak hanya sekali melainkan seminggu berturut - turut,tidak cukup itu saja stasion TV beradu cepat menayangkan dialog membahas berita tersebut....tapi apa sebaliknya yang terjadi dengan BERITA 1,pemberitaan nya hanya sepintas lalu ditayangkan oleh TV maupun media cetak,,,padahal kalo boleh jujur soal kesedihan,airmata,kerugian maupun dari segi pemirsa atau pembaca berita yang menunggu kabar, BERITA 1 lah yg unggul ,kenapa ini bisa terjadi?,,,INILAH RESIKO JADI ORANG MISKIN
No comments:
Post a Comment